Kompresor
Kompresor adalah jantung dari sistem tata udara, Kompresor berguna
untuk menghisap uap refrigeran dari ruang penampung uap. Ketika di dalam
penampung uap, tekanannya diusahakan agar tetap rendah, supaya refrigeran
senantiasa berada dalam keadaan uap dan bersuhu rendah. Lalu ketika di dalam
kompresor, tekanan refrigeran dinaikkan sehingga memudahkan pencairannya
kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang
menggerakkan kompresor. Jumlah refrigeran yang bersirkulasi dalam siklus
refrigerasi tergantung pada jumlah uap yang dihisap masuk ke dalam kompresor .
Dua jenis utama dari kompresor:
1. Kompresor positif, dimana gas di hisap masuk kedalam silinder dan
dikompresikan sehingga terjadi kenaikan tekanan.
2. Kompresor non positif, dimana gas yang dihisap masuk dipercepat
alirannya oleh sebuah impeler yang kemudian mengubah energi
kinetik untuk menaikkan tekanan.
Empat jenis kompresor refrigerasi yang paling umum adalah:
o Kompresor torak (reciprocating compressor)
o Kompresor sekrup (rotary screw compressor)
o Kompresor sentrifugal
o Kompresor sudu (vane)
Kondensor
Kondensor berguna untuk pengembunan dan pencairan kembali uap
refrigeran. Uap refrigeran yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada akhir
kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkannya dengan air
pendingan (dengan udara pendingin pada sistem dengan pendinginan udara) yang
ada pada suhu normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan panasnya
(kalor laten pengembunan) kepada air dingin di dalam kondensor, sehingga
mengembun dan menjadi cair. Jadi karena air pendingin menyerap panas dari
refrigeran, maka ia akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Selama
refrigeran mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, dimana terdapat
campuran refrigeran dalam fasa uap dan cair, tekanan (tekanan pengembunan) dan
suhunya (suhu pengembunan) konstan. Kalor yang dikeluarkan dari dalam
kondensor adalah jumlah kalor yang diperoleh dari udara yang mengalir melalui
evaporator. Uap refrigeran menjadi cair sempurna didalam kondensor, kemudian
dialirkan kedalam melalui pipa kapiler /katup ekspansi.
Jenis-jenis kondensor :
Kondensor Tabung dan Pipa Horisontal
Ciri-ciri kondensor tabung dan pipa adalah sebagai berikut:
• Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip, sehingga relatif
berukuran kecil dan ringan.
• Pipa air dapat dibuat lebih mudah.
• Bentuknya sederhana (horisontal) dan mudah pemasangannya.
• Pipa pendingin mudah dibersihkan.
Kondensor Tabung dan Koil
Ciri-ciri kondensor tabung dan koil adalah sebagai berikut :
a. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
b. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasanganya.
c. Boleh dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, sedangkan
pembersihannya dilakukan dengan menggunakan deterjen.
Kondensor Pipa Ganda
Ciri-ciri kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut :
1. Konstruksi sederhana dengan harga memadai.
2. Dapat mencapai kondisi superdingin karena arah aliran refrigeran dan air
pendingin berlawanan.
3. Penggunaan air pendingin relatif kecil.
4. Kesulitan dalam membersihkan pipa; harus dipergunakan deterjen.
5. Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin
dilaksanakan; penggantian pipa juga sukar dilaksanakan.
Evaporator
Tekanan cairan refrigeran yang diturunkan pada katup ekspansi,
didistribusikan secara merata kedalam pipa Evaporator oleh distributor refrigeran,
pada saat itu refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan
yang dialirkan melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Cairan refrigeran
diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten
penguapan, selama proses penguapan itu, di dalam pipa akan terdapat campuran
refrigeran dalam fasa cair dan gas. Suhu penguapan dan tekanan penguapan dalam
keadaan konstan pada saat itu terjadi. Evaporator adalah penukar kalor yang
memegang peranan paling penting di dalam siklus refrigerasi, yaitu mendinginkan
media sekitarnya.
Katup Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (yang bertekanan tinggi)
yang dicairkan di dalam kondensor, agar dapat mudah menguap, maka
dipergunakan alat yang dinamakan katup ekspansi atau pipa kapilar. Katup
ekspansi ini dirancang untuk suatu penurunan tekanan tertentu. Katup ekspansi
yang biasa dipergunakan adalah katup ekspansi termostatik yang dapat mengatur
laju aliran refrigeran, yaitu agar derajat super panas uap refrigeran di dalam
evaporator dapat diusahakan konstan. Dalam penyegar udara yang kecil,
dipergunakan pipa kapiler sebagai pengganti katup ekspansi.
Cairan refrigeran mengalir ke dalam evaporator, tekanannya turun dan
menerima kalor penguapan dari udara, sehingga menguap secara berangsurangsur.
Selanjutnya, proses siklus tersebut di atas terjadi secara berulang-ulang.
Jenis katup ekspansi yang paling popular untuk sistem refrigasi adalah
katup berkendali lanjut panas, yang biasa disebut dengan katup ekspansi
termostatik. Katup ekspansi termostatik mengatur laju aliran refrigeran cair yang
besarnya sebanding dengan laju penguapan di dalam evaporator.
Katup ekspansi mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehinga
diperoleh efisiensi siklus refrigerasi yang maksimal. Apabila beban pendinginan
turun, atau apabila katup expansi membuka lebih lebar, maka refrigeran didalam
evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigeran yang terisap masuk ke
dalam kompresor mengandung cairan. Apabila hal tersebut terjadi dalam waktu
cukup lama, sebagian uap akan mencair kembali, dan katup kompresor akan
mengalami kerusakan.
Kompresor adalah jantung dari sistem tata udara, Kompresor berguna
untuk menghisap uap refrigeran dari ruang penampung uap. Ketika di dalam
penampung uap, tekanannya diusahakan agar tetap rendah, supaya refrigeran
senantiasa berada dalam keadaan uap dan bersuhu rendah. Lalu ketika di dalam
kompresor, tekanan refrigeran dinaikkan sehingga memudahkan pencairannya
kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang
menggerakkan kompresor. Jumlah refrigeran yang bersirkulasi dalam siklus
refrigerasi tergantung pada jumlah uap yang dihisap masuk ke dalam kompresor .
Dua jenis utama dari kompresor:
1. Kompresor positif, dimana gas di hisap masuk kedalam silinder dan
dikompresikan sehingga terjadi kenaikan tekanan.
2. Kompresor non positif, dimana gas yang dihisap masuk dipercepat
alirannya oleh sebuah impeler yang kemudian mengubah energi
kinetik untuk menaikkan tekanan.
Empat jenis kompresor refrigerasi yang paling umum adalah:
o Kompresor torak (reciprocating compressor)
o Kompresor sekrup (rotary screw compressor)
o Kompresor sentrifugal
o Kompresor sudu (vane)
Kondensor
Kondensor berguna untuk pengembunan dan pencairan kembali uap
refrigeran. Uap refrigeran yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada akhir
kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan mendinginkannya dengan air
pendingan (dengan udara pendingin pada sistem dengan pendinginan udara) yang
ada pada suhu normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan panasnya
(kalor laten pengembunan) kepada air dingin di dalam kondensor, sehingga
mengembun dan menjadi cair. Jadi karena air pendingin menyerap panas dari
refrigeran, maka ia akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Selama
refrigeran mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, dimana terdapat
campuran refrigeran dalam fasa uap dan cair, tekanan (tekanan pengembunan) dan
suhunya (suhu pengembunan) konstan. Kalor yang dikeluarkan dari dalam
kondensor adalah jumlah kalor yang diperoleh dari udara yang mengalir melalui
evaporator. Uap refrigeran menjadi cair sempurna didalam kondensor, kemudian
dialirkan kedalam melalui pipa kapiler /katup ekspansi.
Jenis-jenis kondensor :
Kondensor Tabung dan Pipa Horisontal
Ciri-ciri kondensor tabung dan pipa adalah sebagai berikut:
• Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip, sehingga relatif
berukuran kecil dan ringan.
• Pipa air dapat dibuat lebih mudah.
• Bentuknya sederhana (horisontal) dan mudah pemasangannya.
• Pipa pendingin mudah dibersihkan.
Kondensor Tabung dan Koil
Ciri-ciri kondensor tabung dan koil adalah sebagai berikut :
a. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
b. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasanganya.
c. Boleh dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, sedangkan
pembersihannya dilakukan dengan menggunakan deterjen.
Kondensor Pipa Ganda
Ciri-ciri kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut :
1. Konstruksi sederhana dengan harga memadai.
2. Dapat mencapai kondisi superdingin karena arah aliran refrigeran dan air
pendingin berlawanan.
3. Penggunaan air pendingin relatif kecil.
4. Kesulitan dalam membersihkan pipa; harus dipergunakan deterjen.
5. Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin
dilaksanakan; penggantian pipa juga sukar dilaksanakan.
Evaporator
Tekanan cairan refrigeran yang diturunkan pada katup ekspansi,
didistribusikan secara merata kedalam pipa Evaporator oleh distributor refrigeran,
pada saat itu refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan
yang dialirkan melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Cairan refrigeran
diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten
penguapan, selama proses penguapan itu, di dalam pipa akan terdapat campuran
refrigeran dalam fasa cair dan gas. Suhu penguapan dan tekanan penguapan dalam
keadaan konstan pada saat itu terjadi. Evaporator adalah penukar kalor yang
memegang peranan paling penting di dalam siklus refrigerasi, yaitu mendinginkan
media sekitarnya.
Katup Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (yang bertekanan tinggi)
yang dicairkan di dalam kondensor, agar dapat mudah menguap, maka
dipergunakan alat yang dinamakan katup ekspansi atau pipa kapilar. Katup
ekspansi ini dirancang untuk suatu penurunan tekanan tertentu. Katup ekspansi
yang biasa dipergunakan adalah katup ekspansi termostatik yang dapat mengatur
laju aliran refrigeran, yaitu agar derajat super panas uap refrigeran di dalam
evaporator dapat diusahakan konstan. Dalam penyegar udara yang kecil,
dipergunakan pipa kapiler sebagai pengganti katup ekspansi.
Cairan refrigeran mengalir ke dalam evaporator, tekanannya turun dan
menerima kalor penguapan dari udara, sehingga menguap secara berangsurangsur.
Selanjutnya, proses siklus tersebut di atas terjadi secara berulang-ulang.
Jenis katup ekspansi yang paling popular untuk sistem refrigasi adalah
katup berkendali lanjut panas, yang biasa disebut dengan katup ekspansi
termostatik. Katup ekspansi termostatik mengatur laju aliran refrigeran cair yang
besarnya sebanding dengan laju penguapan di dalam evaporator.
Katup ekspansi mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehinga
diperoleh efisiensi siklus refrigerasi yang maksimal. Apabila beban pendinginan
turun, atau apabila katup expansi membuka lebih lebar, maka refrigeran didalam
evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigeran yang terisap masuk ke
dalam kompresor mengandung cairan. Apabila hal tersebut terjadi dalam waktu
cukup lama, sebagian uap akan mencair kembali, dan katup kompresor akan
mengalami kerusakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar